Kesah Yang Resah


Dahsyatnya ombang-ambing ini

Meluluh lantakkan hayat

Gemuruh gejolak jiwakah?

Coba tanyakan musababnya

Pasti jawabnya bukan selain cinta

Namun haruskah selalu begini?

Jika iya, tentu cinta itu di atas biasa

Namun di dunia ini apa yang takkan usai

Biarlah ia mengalir saja

Nanti juga akan temu titiknya

Alirkan saja air dari matamu, itu maklum

Hey… hidup bukan untuk itu saja

Itu harus selalu diingat bukan Cuma tahu

Agar engkau tidak dilamun beban

Sepedih-pedihnya… Senyum pasti ada

Dan sesuka citanya… Tangis tetap sedia

Mungkin kadang wajah harus tengadah

Agar terlihat… Bahwa langit masih sama

Maha luasnya, juga awan kabutnya

Adakah keluh kesah di sana?

Jika tidak, maka beribaratlah!

Hidup ini terlalu disayang

Jika hanya untuk lelap dalam pekat

Dengan ibarat akan tersaksikan

Bahwa hidup bukan Cuma bermain

Jika ayat sulit dipaham

Maka lagi-lagi… Bermainlah dengan ibarat!

Hitam memanglah bagianya

Tanpanya tak ada awan putih itu

Tak disangsi semua itu bergulir

Tentu saja menuju titik akhir

Nafas itu terlalu disayang

Jika hanya kau cetak dalam isak

Maka hembuskanlah dari Hadi’ah

Yang terpakai indah sajalah!

Inginkah riwayatmu dianggap alpa?

Tentu jawabnya tidak

Sebenarnya semua itu benar

Gejolak hati juga benar

Apalagi air mata…. tak perlu ditanya

Keseringan memang membiasakan

Ah…, begitu mudah sudah

Kebiasaan memudahkanya

Sehingga pedih dan tangis juga biasa

Jadi Beribaratlah…!

Berjalanlah…!


0 komentar: